[Part I] Pare-Bromo-Surabaya-Madura TRIP !

Entah kalimat pertama seperti apa yang harus diuraikan untuk menceritakan kisah kalian. Kalian semua yang terekam dalam memoriku ini. Sebuah desa yang mampu membuat saya belajar begitu banyak didalamnya 

Pare Tulung Rejo Village as Kampung Inggris
PPCers(ParePunyaCerita)
Elfast and Bromo’s friends 
GE (Global English) 

Thanksgiving You all have learned me everything: English, Confidence, Challenging, Travelling, Friendship, Family, and the last for the warm-hearted I met there. 

Sesuai jadual pake tour keberangkatan menuju Pare semestinya terjadual 8 Juli. Namun karena ada urusan mendesak, I decided to go by my way and came afterward by train on 15 July. Ternyata salah satu member tour juga ada yang menyusul. She is El and looks like a ‘bule’ (blonde hair). Kita berdua berangkat pukul 3 sore dari St.Senen. Mama terlihat khawatir sementara saya hanya bisa meyakinkan nya untuk berdoa saja pada perjalanan nanti. Tapi teryata tidak semulus itu. Saya dan El kebablasan St.Kediri dan akhirnya turun di St.Blitar. Kami terlalu pede (bodoh) untuk tidak bertanya karena mengira kepulangan jam 4 di tiket itu keesokan sorenya padahal Subuh. Hahahah. How stupid we are! Untung ada seorang ibu yang baikhati menolong kami untuk mencarikan ojek mnuju terminal. Beliau menawar dengan bahasa jawa tulen shingga kami kena cas murah. Thanksgiving~ 

Sesampai di Pare Desa Tulung Rejo Waw how could it is. So different in my imagine. I thought that it’ll be so many rice field and not many building. Hmmm ya tapi not bad lah. Like homeyvillage. Masih ada sawah juga. And of course so many dust alongside the street. 

[PPCers] Kemudian, saya mulai mengenal teman-teman dari berbagai daerah. Jakarta Surabaya Makasar. They are PPCers hihihi and for the last we made our pin just for memories. The best moment i can’t forget when we break fasting with the orphan children. Then, played uno cards in the night, stayed in boy’s dorm until we had saur. Now I feel miss you guys ;( Di Pare saya juga sempat pergi berwisata ke Bromo. Sebuah pengalaman yang tidak terbayarkan untuk saya entah ada beberapa yang kecewa setelah sampai disana. But every secondtimes is preciousness :)
                                                        
                                                             taken in the orphanage

[BROMO TRIP], berangkat dari jam 10 malam menaiki mini bis. Saya berkenalan dengan orang-orang baru lagi dan lagi. Mereka adalah students from confidence class Elfast. Kami sampai di pasuruan jam setengah 3 sekaligus saur dan menyewa perlengkapan (jaket, topi, sarung dll). Lalu berganti dengan mobil bak dan kami ber 15 (kalau tidak salah) duduk di belakang berhimpitan penuh sesak tapi menyenangkan sekali kebersamaan ini. Rute nya cukup curam samping sudah jurang. Kami hanya bisa berdoa tetapi pak supir tetap melaju kencang hahaha. Kami memandangi langit sangat lama. Bintang berhamburan dimana mana. So close with my eyes. feel touched and wished to grabe them by my own hands. Hooowwh :3. Tertawa bersama dan bercerita tidak terasa pukul setengah 5 kami sampai di Bromo dan lekas untuk subuh. Sungguh bergetar hatiku ketika salah satu rombongan termuda kami (Ahmad) memimpin solat dengan khusyu membacakan lantunan ayatnya yang merdu walaupun kami hanya beralaskan koran dan udara dingin 5 derajat terus menusuk. Sepertinya hanya kami yang melantangkan kuat ayat-ayat Allah SWT di tengah banyaknya turis-turis luar yang mendominasi. Semoga mereka medengar betapa indahnya lantunan ayat suci ini :)

Kami menunggu sunrise dan harus berdesak-desakan karena seluruh turis luar mengincar posisi depan men-captured bidikan2 mereka yaitu ‘Bromo, wisata Indonesia KU!’ hehehe :p Untungnya saya sudah diposisi aman alias depan. 



Setelah Bromo kami berlanjut ke Pasir Berbisik, Padang Savana dan Kawah Bromo. Untuk melihat kawah saja kami harus berjalan sekitar 3 km menuju tangga. (lebih baik menyewa kuda). Lalu menaiki 200 anak tangga belum lagi badai pasir+debu yang menerjang. Alhasil, saya terus kelilipan diatas sana. The last spotted is Condo Rondo Waterfalls- Malang.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelopor Pendidikan Pertama Untuk Orang Islam di Tulehu, Ambon

(REVIEW BUKU) DONGKRAK OMZET MILYARAN DENGAN TIM PENJUALAN

Lukisan Sejuk Biru