Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Tidak Tepat Sasaran Tapi Paling Tidak Berhasil Satu Langkah

Gambar
Padahal rasanya baru saja tanggal 16 Juli kemarin saya merisaukan urusan passion dan masa depan. Kemudian persis dihari sama saat menaiki kereta menuju ke Depok, telepon genggam-ku berdering, nomer tidak dikenal..  Ternyata beralamat Unicef..  Pikiranku berkelana ke masa lampau, sudah lama sekali aku iseng mengirim surat keinginan magang / volunteer ke beberapa cabang PBB di Indonesia. Memang benar salah satu mimpiku adalah bekerja di Organisasi Internasional yaitu PBB. Dan memang Tuhan sudah mengatur semuanya. Dalam keadaan galau, Ia memberikan secercah harapan.. Aku ditawari kerja volunteer untuk entry data fundraising, karena program tersebut yang sedang membutuhkan orang. Mendengar itu rasanya membuncah hati ini girang tak karuan, ingin rasanya berteriak.. tapi bicaraku seolah se-profesional mungkin, menanyakan prosedur apalagi yang harus dilengkapi. Walaupun tidak sesuai dengan keinginanku bekerja di bagian program, tetapi rasa syukur ini terus mengucap karena berkesempat

Kecemasan: Berkisah Passion dan Masa Depan

Gambar
Sekarang liburan membuat perasaan cukup galau dan banyak mengkhayal. Ditambah lagi dengan hasil bacaan Rantau 1 Muara yang mengutip banyak hal tentang passion, mimpi, dan kerja keras. Beberapanya adalah “ find what you want to do”, “love what you are doing”, “when you love what you are doing, you do not look at the clock. It is just wonderful.” Membacanya berulang-ulang membuatku banyak berefleksi, apa yang selama ini sudah ku lakukan…. Aku memang melabelkan diri sebagai aktivis sosial, banyak berkecimpung di projek-projek sosial dari beberapa organisasi yang kuikuti. Tapi apa? Justru merasa projek yang kubuat selama ini hanya tuntutan, tiruan dari tahun lalu, dan selebihnya tidak inovatif sama sekali. Tetapi anehnya saat melakukan pekerjaan ini, berbau sosial, perasaanku suka tersentuh dan teriris berkenaan nasib kelompok marjinal, kelompok menengah kebawah. Perasaan ini membuat semangatku berkobar-kobar saat melakukan aksi-aksi sosialku. Tapi kembali lagi selebihnya aku seperti

8 Juli 2013, Tergeletak di Kamar Rumah Sakit

Gambar
Hari ini terhitung sudah hari kelima. Segerombolan pria-wanita berseragam putih sesuai dengan jadualnya mengecek kesehatanku.  Kesehatan saya jebol juga. Hari selasa saya ambruk di kosan dan rabunya masuk rumah sakit Ini kali pertama juga saya di opname dan di infus dan rasanya (……) (isi sendiri). Trombosit saya turun drastic menjadi 50-an dan dinyatakan terkena Demam Berdarah.  Hal yang paling saya tidak sukai adalah ketika harus mengambil darah. Sehari dua kali darah wajib diambil untuk dicek apakah trombositnya turun atau tidak. Dan pagi ini si tiga suster sudah memegangi tangan kanan saya bersiap-siap menusukkan jarumnya.  Tusukan pertama (saya lama menunggu.. ko ga di tarik-tarik jarumnya..).. gagal katanya darahnya udah abis  Tusukan kedua, jarum masuk dan (jarum disodok-sodok masuk didalam kulit saya, mencari darah) *serius ini sakit bangetngetnget. Rasanya urat saya lemah dikoyak-koyak.. dengan jarum yang