Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Sungai Bekasi Sebagai Sumber Utama Pasokan Air Bersih

Gambar
Bekasi adalah kota yang panas, padat penduduk, penuh polusi dan sampah serta langganan macet. Hal paling sering penulis lihat terjadi adalah aktivitas pencemaran air . Sumber pencemaran terhadap air permukaan di Kota Bekasi terutama adalah industri, rumah sakit, pusat perbelanjaan, restoran, dan rumah tangga serta pasar tradisional yang membuang limbahnya langsung ke badan air (sumber: www.bekasikota.go.id). Limbah tersebut dapat menurunkan kualitas fisik, kimia, dan biologi air sungai. Kejadian ini berakibat pada krisis air bersih ditempat tinggal penulis, yaitu Komplek Kemang Pratama, Bekasi.  Pada bulan Oktober 2012, Warga Kemang Pratama di gegerkan dengan masalah penyediaan air bersih. Kami memberikan batas waktu seminggu bagi pengembang perumahan elit ini untuk segera memperbaiki pengelolaan air bersih. Keinginan warga ini terungkap dalam dialog yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat antara warga Kemang Pratama Bekasi dengan pihak pengembang perumahan

Etnoedutrip di Desa Alam Indah

Himpunan mahasiswa dari jurusanku, Antropologi mengadakan program kerja yaitu Etnoedutrip, kepanjangan dari Etnografi Education Trip. Etnoedu kali ini bertempat di Desa Alam Endah, Kampung Citalahab, Bandung. Kami akan menginap 5 hari disana mulai dari tanggal 9-14 Juni. Perjalanan yang ditempuh menaiki bus ke Bandung kemudian disambung angkot yang dicarter menghabiskan 5-6 jam. Kami sampai disana pukul 15.00 dan langsung dibawa ke salah satu rumah seorang penduduk. Pemilik rumah tersebut adalah pasangan suami-istri yang cukup tua kelihatannya. Mereka sangat ramah, karena langsung menghidangkan gorengan ketika kami tiba. Piscok dan tahu isi yang masih panas karena sehabis digoreng serta teh panas yang membuat perut kami hangat. Kami pun langsung menyantapnya dengan lahap. Selesai makan, kebanyakan teman-teman langsung tertidur pulas, mungkin karena kenyang, lelah di perjalanan ditambah lagi angin sejuk Citalahab saat itu. Selagi mereka tertidur, saya sholat ashar. Ketika mengambil

Eksploitasi Sumberdaya Alam Papua Melalui Proyek MIFEE (The Merauke Integrated Food and Energy State)

Papua adalah bagian dari daerah Indoesia yang terkenal dengan sumberdaya alamnya berupa pangan lokal , kayu hutan, dan tambang emas. Selama lebih dari satu dekade, penduduk asli Papua telah mengalami penderitaan dibawah militerisasi, pelanggaran HAM, eksploitasi, dan diskriminasi. Salah satu kasus yang saya angkat kali ini mengenai proyek MIFEE (The Merauke Integrated Food and Energy State) yang mencakup 1,28 juta hektar lahan di Kabupaten Merauke, Papua bagian selatan. Proyek ini diluncurkan Menteri Pertanian secara resmi pada tanggal 11 Agustus 2010. MIFEE adalah himpunan perkebunan komersial yang dimaksudkan agar menjadi bagian dari visi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk “feed Indonesia, feed the world (lumbung pangan indonesia, lumbung pangan dunia”. Komoditas utama yang diproduksi adalah kayu, kelapa sawit, jagung, kacang kedelai, dan tebu. Sejauh ini, ada setidaknya 36 investor yang telah mengantongi izin konsesi. Kebanyakan dari investor adalah perusahaan Indonesia, a

Pluralisme Hukum dan Implikasinya pada Kelompok Marjinal Perempuan di Ambon, Maluku

Pluralisme hukum adalah rekognisi dari wilayah bangsa yang terdiri dari banyak sumber hukum dan hak-hak hukumnya. Sumbernya seperti inter alias, religious law, adat, perjanjian internasional (C.K Wong, 2001). Adanya dua paham (hukum negara dan hukum adat) yang diterapkan bersamaan seringkali menimbulkan permasalahan. Ini terjadi pada kasus kelompok perempuan di Ambon, Maluku di buku ‘Mereka yang Tak Terlihat:Kemiskinan dan Pemberdayaan di Indonesia’  Kasus pertama dialami Santi, seorang ibu rumah tangga pada tahun 2003 mengalami kekerasan dari suaminya.  “Suatu malam suami saya pulang ke rumah. Waktu itu dia sedang mabuk. Dia mulai merusak barang-barang. Dia memukul dan memaki saya. Waktu saya balas memaki, dia ambil lampu minyak tanah dan minyaknya ditumpahkan ke badan saya. Lalu dia membakar saya pakai korek api. Dia ambil ember plastik waktu api di badan saya masih menyala. Dia taruh itu menutupi kepala saya dan dia tahan embernya. Plastiknya meleleh di wajah saya. Dia ingin

Ironi Si Batik Indonesia yang terlupakan

Batik adalah salah satu komoditi yang bisa diunggulkan untuk pendapatan perekonomian masyarakat. Saya cukup tercengang setelah membaca koran republika edisi 3 oktober mengenai beamasuk produksi batik Tiongkok yang digratiskan alias nol persen. Padahal batik Indonesia mahal karena menggunakan teknik khusus keterampilan tangan (by canting) sementara batik Cina murah tapi hanya di print dan tidak sesuai ketentuan UNESCO serta produksinya menunggu pesanan yang ada.  Salah satu kasus menyebutkan pula Siti Qomariah (62 tahun), pengrajin batik di Jalan Tuntang, Madiun, satu-satunya pengrajin batik di kota tersebut. Meski minim usahanya berjalan. Ada beberapa pesanan sejumlah instansi pemerintah setempat namun jumlahnya tidak seberapa. Ia berharap ada bantuan peralatan dan order besar dari kantor Pemkot Madiun untuk seragam karyawan. Apalagi Madiun memiliki batik khas, yaitu Batik Retno Kumolo. Kasus lainnya juga di Kota Batam bahwa Kepulauan Riau ditetapkan pusat promosi Batik Indonesi

[ Part II ] Pare-Bromo-Surabaya-Madura- TRIP !

Gambar
Awalnya saya mengira tidak akan menjajakan Surabaya. Karena rencana PPCers yang gagal pergi kesana akibat no budget. Tapi perjalanan kilat ke Surabaya, penculikan mendadak yang kebanyakan orang tidak saya kenal. Ck saya alami itu semua, unpredict happened. Madura Sumenep memang incaran saya harus pergi kesana yaitu my hometown, daerah papaku. Saya buta jalan tapi cukup nekat, bermodalkan keberanian. Tapi kebetulan teman organisasi YEP! Yaitu holi yang juga lagi di Pare menawarkan untuk pulkam bareng naik bis. Ok deal! Planning: tanggal 10 saya berangkat pagi pukul 10 menuju Madura dan pulang kembali ke Pare tanggal 12 (menaiki bis paket tour).  Perfect! tik tok tik tok. I had been waiting for a long. Grrr, holi said she was on the way from Malang.  Oke pukul 13.00 tik tok tik tok         pukul 15.00 ? silent          pukul 17.00 finally. Kami berjanji naik bis. But there was a black car parked. ?? Ada Holi didalamnya dan saya masuk. Loh? Knapa tidak naik bis. Dua lelaki

[Part I] Pare-Bromo-Surabaya-Madura TRIP !

Gambar
Entah kalimat pertama seperti apa yang harus diuraikan untuk menceritakan kisah kalian. Kalian semua yang terekam dalam memoriku ini. Sebuah desa yang mampu membuat saya belajar begitu banyak didalamnya  Pare Tulung Rejo Village as Kampung Inggris PPCers(ParePunyaCerita) Elfast and Bromo’s friends  GE (Global English)  Thanksgiving You all have learned me everything: English, Confidence, Challenging, Travelling, Friendship, Family, and the last for the warm-hearted I met there.  Sesuai jadual pake tour keberangkatan menuju Pare semestinya terjadual 8 Juli. Namun karena ada urusan mendesak, I decided to go by my way and came afterward by train on 15 July. Ternyata salah satu member tour juga ada yang menyusul. She is El and looks like a ‘bule’ (blonde hair). Kita berdua berangkat pukul 3 sore dari St.Senen. Mama terlihat khawatir sementara saya hanya bisa meyakinkan nya untuk berdoa saja pada perjalanan nanti. Tapi teryata tidak semulus itu. Saya dan El kebablasan St.

Mahagana-Mahasiswa Tanggap Bencana

Gambar
Mahagana-Antrop 2010 15 Desember  Saya mengikuti pelatihan Mahagana. Apa itu Mahagana? Pasti terdengar asing di telinga teman2 semua. Mahagana adalah kepanjangan dari Mahasiswa Tanggap Bencana yang dibawahi TAGANA (Taruna Siaga Bencana). Awalnya saya mendapatkan info ini dari sms teman. Disana tercantum label “kemensos”; “gratis”; ”free shoes and shirt”; “located in Sukabumi”. Ya itung-itung buat jalan-jalan refreshing sebelu UAS, saya pun mengiyakan dan bergegas menuju tempat oprec untuk mendaftar. Sebelum berangkat kami di briefing oleh Panitia. Pikiran untuk jalan-jalan tadi seketika saya hilangkan cepat-cepat setiap kali mendengar panitia menekankan tujuan mulia seorang relawan, “kita disini BUKAN UNTUK JALAN-JALAN, melainkan PEDULI TERHADAP SESAMA YANG MEMBUTUHKAN dan itu membutuhkan HATI NURANI yang tulus. Ini adalah sebuah tantangan! Kami sampai di tempat lokasi dan langsung dibagi per tim. Sebelumnya ada beberapa sambutan dari beberapa perwakilan kemensos. Se