salah paham ataukah ??? antropologi #
Pada hari Rabu lalu, kami mahasiswa baru Antropologi diwajibkan mengikuti seminar antrop dan wajib membuat review nya di bukang sebagai bukti present kami. pembicara saat itu merupakan dosen muda ternama XXX. tema yang dibawanya adalah multikulturalisme. dosen saya seringkali menjelaskan artian budaya yang disalah kaprahkan orang-orang.
1. budaya dianggap identik dengan produknya
2. budaya diangap sebagai hal berhubungan dengan kesenian
3. budaya terkait dengan keindahan saja
4. budaya diangap sebagai prestasi gemilang suatu peradaban
5. budaya dianggap memiliki batas-batas definitif yang jelas(etnis)
sebenarnya definisi yang benar dari sebuah kata 'budaya' adalah:
1. sebagai pedoman: budaya bersifat normatif
2. sebagai konsensus: budaya dipahami kolektif
3. sebagai pengalaman: budaya dibentuk lewat kejadian-kejadian nyata
4. sebagai relasi sosial: budaya digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak lain.
waw pembukaan yan menarik, pikirku. sangat detail.
Pembicaraan mulai beranjak lebih mendalam dan kontroversial ketika ia mulai mengaitkannya dengan agama. menurutnya, ketika adzan yang dikumandangkan itu merupakan hal yang menganggu jam perkuliahan di dunia kampus.
what???
mendengar pernyataan itu, terhapus sudah kekagumanku padanya. Dia seperti memutarbalikkan setiap pernyataan yang dia bicarakan sedari tadi mengenai multikulturalisme lah, toleransi beragama lah. dari pernyataan 'adzan yang menganggu' sangat sangat sangat menunjukkan ketidaktoleran dia terhadap salah satu agama kita di Indonesia ini, (Islam). kalaupun dia memang bertoleran, jika dia beragama non-is dia mesti menghargai suatu nilai adzan yang menjadi unsur islam. Sebaliknya juga kita sebagai umat islam menghargai agama non-is, sebagai contoh: hari raya nyepi kita menunjukkan kehormatan kita dengan tidak membuat kegaduhan. itulah yang dinamakan toleransi beragama, itulah yang dinamakan multikulturalisme beragama. bukan malah, merendahkan agama lain.
Saya tau saya masih baru disini, saya masi berpikiran anak SMA, yang masih harus merangkak untuk berjalan, umpamanya. Tapi, saya cukup tahu untuk membedakan. Saya ingin mengungkapkan pendapat saya, tetapi ya terkadang rasa nervous juga pasti ada. saya menyesal karena tidak dapat mengungapkannya sampai diujung acara tiba, dan baru menyesal setelah acara habis. Karena tdak puas, saya mengajak diskusi senior antrop dan dia mendukung pernyataan dosen tadi -_____- menyebalkan. Katanya, saya masi beginner dan otak saya belum sampai -_-. maksud dari dosen itu adalah yang kita lihat sekarang islam sangat mayoritas kuat dan memegang kuat kendali agama, dan banyak agama lain seperti kristen, dll yang terkena imbasnya contoh: pemberontakan FPI.
Ya, itu memang benar. Tetapi, yang saya rasa kurang sinkron adalah kenapa dia harus mengaitkannya dengan isi atau unsur agama yang menurut umat islam adalah sesuatu yang sangat sakral dan peka. Kenapa harus suatu isi(value) nya yang menjadi pembahasan? kenapa tidak mempertanyakan nya pada organisasi-organisasi yang justru sering menyalahartikan isi dari kitab agama tersebut???? dan malah ada yang melakukan hal tidak manusiawi mewakili nama islam, sehingga islam terkesan buruk di beberapa pandangan orang.
*maaf kalo ada kesalahan, karena saya masi beginner, ini hanya pendapat semata. ditunggu coment nya ^^
1. budaya dianggap identik dengan produknya
2. budaya diangap sebagai hal berhubungan dengan kesenian
3. budaya terkait dengan keindahan saja
4. budaya diangap sebagai prestasi gemilang suatu peradaban
5. budaya dianggap memiliki batas-batas definitif yang jelas(etnis)
sebenarnya definisi yang benar dari sebuah kata 'budaya' adalah:
1. sebagai pedoman: budaya bersifat normatif
2. sebagai konsensus: budaya dipahami kolektif
3. sebagai pengalaman: budaya dibentuk lewat kejadian-kejadian nyata
4. sebagai relasi sosial: budaya digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak lain.
waw pembukaan yan menarik, pikirku. sangat detail.
Pembicaraan mulai beranjak lebih mendalam dan kontroversial ketika ia mulai mengaitkannya dengan agama. menurutnya, ketika adzan yang dikumandangkan itu merupakan hal yang menganggu jam perkuliahan di dunia kampus.
what???
mendengar pernyataan itu, terhapus sudah kekagumanku padanya. Dia seperti memutarbalikkan setiap pernyataan yang dia bicarakan sedari tadi mengenai multikulturalisme lah, toleransi beragama lah. dari pernyataan 'adzan yang menganggu' sangat sangat sangat menunjukkan ketidaktoleran dia terhadap salah satu agama kita di Indonesia ini, (Islam). kalaupun dia memang bertoleran, jika dia beragama non-is dia mesti menghargai suatu nilai adzan yang menjadi unsur islam. Sebaliknya juga kita sebagai umat islam menghargai agama non-is, sebagai contoh: hari raya nyepi kita menunjukkan kehormatan kita dengan tidak membuat kegaduhan. itulah yang dinamakan toleransi beragama, itulah yang dinamakan multikulturalisme beragama. bukan malah, merendahkan agama lain.
Saya tau saya masih baru disini, saya masi berpikiran anak SMA, yang masih harus merangkak untuk berjalan, umpamanya. Tapi, saya cukup tahu untuk membedakan. Saya ingin mengungkapkan pendapat saya, tetapi ya terkadang rasa nervous juga pasti ada. saya menyesal karena tidak dapat mengungapkannya sampai diujung acara tiba, dan baru menyesal setelah acara habis. Karena tdak puas, saya mengajak diskusi senior antrop dan dia mendukung pernyataan dosen tadi -_____- menyebalkan. Katanya, saya masi beginner dan otak saya belum sampai -_-. maksud dari dosen itu adalah yang kita lihat sekarang islam sangat mayoritas kuat dan memegang kuat kendali agama, dan banyak agama lain seperti kristen, dll yang terkena imbasnya contoh: pemberontakan FPI.
Ya, itu memang benar. Tetapi, yang saya rasa kurang sinkron adalah kenapa dia harus mengaitkannya dengan isi atau unsur agama yang menurut umat islam adalah sesuatu yang sangat sakral dan peka. Kenapa harus suatu isi(value) nya yang menjadi pembahasan? kenapa tidak mempertanyakan nya pada organisasi-organisasi yang justru sering menyalahartikan isi dari kitab agama tersebut???? dan malah ada yang melakukan hal tidak manusiawi mewakili nama islam, sehingga islam terkesan buruk di beberapa pandangan orang.
*maaf kalo ada kesalahan, karena saya masi beginner, ini hanya pendapat semata. ditunggu coment nya ^^
Yeah, sependapat!
BalasHapusGue waktu itu juga sempet bingung... Gue pengen banget ngebantah tapi... Omongan yang diperbincangkan lama2 jadi berat dan tendensius... Soalnya gitu sih, dan emang nyebelin. Kalo kita bicara soal politik dan agama, kedua hal itu emang berat dan menyebalkan
Satu lagi, gue juga ngedukung banget! Sama2 kita, sebagai temen sejurusan, temen blogger juga, mari kita tanamkan pemikiran kritis kita!!
BalasHapusKita bebas berpendapat. Terlepas dari pikiran yang kurang kritis atau apalah, karena tertera pada pasal 28 ttg kemerdekaan mengemukakan pendapat.
Jadi, teruslah berpendapat! Ingat, dosen secerdas apapun atau mereka semua yang menentang pendapat kita ADALAH MANUSIA. Hati2, manusia adalah ciptaan Allah dan kita setara sama mereka. Menurut hemat gue, dosen tsb salah dalam mengansumsikan kita sbg pemikir pemula atau amatir. Sekali lagi, lepaskan common-sense itu!!! Semangat Giska!! :D
iyaaa ARDI juga dong jgan diem. because i konow you have a briliiant mind, friend :) ayooo kita harus lebih berani ardi. semangat untuk menJAYAkan antropologi dan mengubah cara pandang mereka yang menyimpang. tnx buat commentnya ya. seneng aja ada yang baca ^^ follow back balik dong di hehe
BalasHapus