The worst accident in my life

Kejadian yang dialami sendiri
Pagi itu hari Rabu tepatnya tanggal 3 november, aku berjalan cepat dari kosan menuju kampus. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 8. Menandakan aku harus sampai dikelas MPKT sebelum jam 8.15, karena setiap yang telat lebih dari 15 menit akan dikenai hukuman menyanyi. Saat itu aku menyeberang sudah hampir sampai dihalte fisip. Tiba-tiba aku dikagetkan dengan seorang pemuda yang terjatuh dan seorang ibu berjilbab memegangnya, menangis-nangis meminta tolong, berkali-kali ibu itu menyebut nama gusti Allah. Karena tepat didepanku aku bermaksud membantunya, tidak tega. Ternyata seorang pemuda itu sedang kejang atau disebut step. Penyakit Ayannya kambuh! Aku bingung harus menolong dengan apa. Yang aku tahu jika ada seorang yang ayan, mesti dimasukkan sendok didalam mulutnya, karena pasti lidahnya bisa terputus karena kejang yang dialaminya. Bola matanya yang hitam sudah tidak ada, matanya memutih, sementara mulutnya mengatup kencang. Saat itu ditanganku hanya ada pulpen jurusan yang berbentuk bundar. Aku memaksakan memasukkan pulpen ku ke dalam mulutnya, tapi mulutnya sangat kencang tertutup, aku paksa beberapa kali dan akhirnya bisa masuk. Tubuhnya terus menggelepar-gelepar. Aku bingung karena dalam mulutnya terus mengeluarkan darah bercampur air liur,padahal aku sudah memasukkan penahan pulpen. Bingung! Panik! Kenapa bisa begitu? Apakah lidahnya masih tetap tergigit? Ibu berjilbab itu bilang jangan memakai pulpen, karena keras. Dia memilih memakai tisu tebal. Akhirnya pulpenku dikeluarkan dalam mulutnya. Tetapi menurutku, tisu tebal sangat tidak membantu! pulpenku lebih efektif menahannya karena kerasnya itu.
Aku kalap! karena tidak ada orang yang menolong, mereka hanya melihat! Aku meminta tolong orang-orang disekitar. Pemuda ini berada ditengah jalan dan harus dipinggirkan,tetapi aku juga tidak kuat mengangkatnya. Tidak menjelang lama, akhirnya ada juga yang tergerak hatinya untuk membantu memindahkannya ke pinggir. Setelah ada yang menolongnya, aku memutuskan untuk langsung menuju kelas. Aku membuang pulpenku yang hancur terkena darahnya, padahal pulpen itu baru saja aku minta dari temanku, Damar karena pulpenku yang pertama hilang. Aku bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tanganku yang berlumuran darah dan liurnya. Untung ada sabun colek di pojokan kamar mandi. Hehehe. Sampai kelas alhasil gabisa belajar. Jadi kepikiran terus. Gimana nasib pemuda tadi? apakah dia selamat? Ya Allah semoga selamat. Maaf ya gabisa bantu banyak, gabisa nyelametin pemuda tadi. Gabisa berbuat apa-apa. Cuma bisa berdoa semoga dia baik-baik saja Ya Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAGAIMANA PEMIMPIN MENGINSPIRASI DUNIA

Gambar (Sketch)