Ketuk Pintu Hati Nurani ini Tuhan [permasalahan tkw indonesia]
tulisan yang satu ini #2 juga uda lama cuma pingin memposting mengenai permasalahan yang tidak pernah selesai2, just my argument, keep reading friend :)
Indonesia kaya dengan alamnya, penduduknya, wilayahnya, budayanya yang beraneka ragam. Tapi mengapa ada satu keanehan, yaitu Indonesia tidak dapat semaju Amerika, tidak dapat semaju Singapura. Lantas mengapa? ya, karena orang Indonesia terlalu haus dengan kekuasaan, sehingga mata dan hatinya terlalu dibutakan dengan uang. Mereka tidak dapat melihat sekeliling mereka, tidak mendongak sedikitpun kebawah dimana saudara-saudara kita banyak yang membutuhkan uluran tangan dan kepedulian sesama. Kita mengaku Indonesia sudah merdeka dan sangat bernasionalisme, tapi nyatanya keintegrasian kita sama saja dengan nihil !
Banyak wanita-wanita Indonesia memilih bekerja diluar negeri, hanya karena imingan gaji besar atau pengaruh teman yang dianggap sukses setelah pulang bekerja disana. Padahal mereka tidak tahu banyak bahaya dan ancaman yang nyaris merenggut nyawa mereka, seperti kasus salah satu TKI Indonesia, Sumiati harus menerima siksaan sangat diluar batas perikemanusiaan. Majikannya merupakan seorang perempuan dari Arab Saudi. Sumiati diperlakukan tidak senonoh, kedua kakinya nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepalanya terkelupas, jari tengah retak, alis matanya rusak, dan yang lebih parah, bibir bagian atasnya hilang, akibat digunting. Apakah perbuatan tersebut masih dikategorikan sebagai manusia ataukah binatang yang berbuat seperti itu? hati nuraninya sudah tercabik-cabik. Sangat mengenaskan! memang hanya Sumiati yang menjadi publikasi paling menghebohkan dinegeri kita, tapi kita tidak tahu bahwa sebenarnya masih banyak Sumiati-Sumiati diluar sana yang tidak terekspos dan butuh uluran tangan kita.
Banyak wanita-wanita Indonesia memilih bekerja diluar negeri, hanya karena imingan gaji besar atau pengaruh teman yang dianggap sukses setelah pulang bekerja disana. Padahal mereka tidak tahu banyak bahaya dan ancaman yang nyaris merenggut nyawa mereka, seperti kasus salah satu TKI Indonesia, Sumiati harus menerima siksaan sangat diluar batas perikemanusiaan. Majikannya merupakan seorang perempuan dari Arab Saudi. Sumiati diperlakukan tidak senonoh, kedua kakinya nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepalanya terkelupas, jari tengah retak, alis matanya rusak, dan yang lebih parah, bibir bagian atasnya hilang, akibat digunting. Apakah perbuatan tersebut masih dikategorikan sebagai manusia ataukah binatang yang berbuat seperti itu? hati nuraninya sudah tercabik-cabik. Sangat mengenaskan! memang hanya Sumiati yang menjadi publikasi paling menghebohkan dinegeri kita, tapi kita tidak tahu bahwa sebenarnya masih banyak Sumiati-Sumiati diluar sana yang tidak terekspos dan butuh uluran tangan kita.
Inilah saatnya kita semua berkaca sebagai mahasiswa, penonggak kesuksesan Indonesia ke depan. Memang yang bisa kita lakukan saat ini adalah belajar. Tidak hanya belajar saja, tapi belajar kreatif, belajar peduli. Jangan sampai kita harapan bangsa, lulus tanpa kontribusi pada masyarakat. Ketika kita menjadi orang besar nanti, jangan lagi ada orang Indonesia yang harus bekerja diluar. Mereka semua harus mempunyai tempat di negerinya sendiri! mari kita berlomba-lomba kreatif membuat usaha, meskipun itu hanya kecil-kecilan, tetapi itu sangat membantu. Biarlah dimulai dari kecil tetapi semakin lama akan semakin berkembang. Biarlah dimulai dari satu orang, tetapi tidak lama lagi ribuan orang akan tergerak nuraninya, semoga.
Pemerintah kerap harus peduli terhadap masalah ketenagakerjaan ini. Jangan lagi ada namanya kasus TKI yang tersiksa apalagi karena penyelundupan ilegal. Semua ini harus ditangani dengan tegas. Karena menurut pandangan saya, pemerintah Indonesia terkesan tidak tegas dan acuh, bahkan ada yang saling lempar-melempar tugas karena menganggap bukan hanya dirinya yang menangani kasus ini. Jika semua orang seperti ini, lantas siapa yang bakal tegas menuntut tuntas kasus ini? semoga kita cepat dibukakan pintu hatinya untuk segera sadar dari ancaman dunia ini.


Komentar
Posting Komentar