Jangan Selalu Egois
Pernah saya merasa kesal pada ibu. Saya mengingini sebuah kacamata hitam dengan lensa minus seharga 300ribu. Saat itu kami sekeluarga memang akan mudik. Jujur saya ingin tampil gaya sesekali. Saat memintanya, ibu merespon tidak bisa membelikan karena adik saya juga butuh uang kuliah. Padahal saya hanya meminta hak saya, ibu pernah menggadai emas saya dan belum digantikan sampe sekarang.
Sepersekian detik saya merasa marah karena tidak terpenuhi hak saya. Tapi saya urungi kembali sebelum kata kata membius perasaan orang lain untuk merasa sakit. Saya berpikir ulang untuk tidak belajar egois meskipun kita benar. Belajar untuk tidak hanya mementingkan diri sendiri, tapi juga orang lain.
Sepersekian detik saya merasa marah karena tidak terpenuhi hak saya. Tapi saya urungi kembali sebelum kata kata membius perasaan orang lain untuk merasa sakit. Saya berpikir ulang untuk tidak belajar egois meskipun kita benar. Belajar untuk tidak hanya mementingkan diri sendiri, tapi juga orang lain.
Komentar
Posting Komentar