(REVIEW BUKU) MADESU




Secara isi buku, terbagi menjadi lima bab. Bagian pertama tentang Motivasi:Potensi Terbesar Manusia. Bagian kedua bercerita Gagal Menyenangkan, Sukses Menakutkan. Bagian ketiga tentang Buka Mindset, Bangun Aset. Bagian keempat membahas Belajar dari Ilmu Jalanan. Terakhir pada Bagian Kelima menceritakan Mereka Bilang Aku Suram.

Oke jadi kita bedah satu satu ya. Bagian pertama persoalan motivasi. Semua orang heran, hanya kurun tiga tahun, Kang Danu bisa menjamah 750 outlet diseluruh Indonesia. Siapa sosok dibaliknya? Ia menginspirasi Nabi Muhammas SAW yang mengatakan “9 dari 10 pintu rejeki itu dari berdagang”.

Kata-kata itu juga yang berhasil menginspirasi saya. Dan tujuan Kang Danu berbisnis itu ialah keluarga. Hanya dua, ia ingin keluarganya bisa makan esok hari dan bisa berobat jika sakit. That’s it guys. Gada yang namanya mau kaya, mau punya mobil, rumah dan lain lain.

Nah Kang Danu juga sempat maparin lima tingkatan motivasi dari Self Determination Theory- Edward Deci. Anyway, Kang Danu hanya lulusan high school, tapi bacaannya subhanallah, kaya banget pengetahuannya, salut sama kegigihan belajarnya!

Bagian kedua, ia cerita ada tiga hal yang ngebuat kita terus melangkah maju, disebut POC. Passion, Opportunity, dan Chance. Kalau saya pribadi mengandalkan life purpose dan passion.

Pas ngomongin opportunity, Kang Danu cerita dia ditertawain keras sama temen-temennya bok, karena ide cendolnya kampungan, kuno, dan ga mungkin jalan.

Nah jadi keinget cerita Jack Ma kan yang kumpul sama 24 temennya dan 23 orang menolak dan mengatakan “ini adalah ide bisnis yang sangat bodoh karena ia tidak tahu computer” jangankan paham word, ngetik di keyboard aja Jack Ma gabisa dong.

Jack Ma punya satu rahasia, “kalau ada suatu peluang dan semua orang percaya itu bagus atau semua orang menyukainya, lupakan. Itu bukanlah peluang emas kita.”

Lanjut ke bagian ketiga. Nah bab ini paling bikin bagian saya sedih nyesek megap megap baca ceritanya. Uda kaya ombak di naikin turunin lagi, naik lagi reda lagi. Ceritanya nyesekin semua, ga nyangka perjuangannya penuh darah dan air mata.

Cerita 10 bisnisnya yang ga berjalan baik, mulai dari jualan gelang terus udah jadi distributor. Lanjut jualan rokok elektronik tapi kudu bangkrut karena banyak isu gaenak. Sampe harus numpang tidur di musola pom bensin dan hanya punya 100 ribu nyisa di dompet.

Kelaperan dua hari berturut-turut dan masih maksain 100 ribunya diputerin beli dan jualin baju lagi. Udah ngumpulin pelan pelan, sekejap hampir 10 juta, ambyash begitu aja dibawa maling. Belum lagi drama drama lainnya yang asli bikin netes air mata

Bab berikutnya ngebahas tentang level-level pengusaha, level pekerja, director, owner, investor, dan entrepreneur. Disini juga ditekenin soal digital disruption, gimana kalo kita ga berubah, kita bakal kelindes.

Lihat disc tara terdisrupt sama internet, itunes. Juga taksi konvensional digilas Uber. Ini juga udah pernah disampein Prof Rhenald Kasali. Makanya emang kita butuh growth mindset yaitu pola pikir yang berkembang.

Nah dua bab terakhir emang bicara banyak tentang keluarga. Tentang motivasi yang buat Kang Danu ini bisa bangkit dari tiap masalah-masalah yang dihadapinya.

Overall my review, Pertama, ini buku aseli enak banget dibacanya, kaya ngerasa kita bener-bener lagi masuk ke cerita Kang Cendol ini. Dan banyak bikin saya mewek mewek kejer pas tengah malem.

Kedua, perjuangannya luar binasa, jadi ga heran sama achievement yang udah didapet sekarang dan bagus banget kontennya karena berangkat dari “praktisi from zero to hero”.

“Karena Waktu Tidak Pernah Berjalan Mundur, Maka Hidup Adalah Tentang Maju”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelopor Pendidikan Pertama Untuk Orang Islam di Tulehu, Ambon

(REVIEW BUKU) DONGKRAK OMZET MILYARAN DENGAN TIM PENJUALAN

Penanaman Nilai "Trust" Untuk Misi Perdamaian